Antioksidan
Kadarnya cukup tinggi dalam teh. Kelompok antioksidan yang terkandung dalam teh adalah polifenol, flavonoid, dan katekin. Semua itu bisa melindungi tubuh dari efek buruk radikal bebas. Radikal bebas ini bisa mempercepat pertumbuhan sel-sel kanker dan menimbulkan masalah-masalah kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah). Menurut Ruxon, tiga cangkir teh sehari sudah bisa mengurangi risiki serangan jantung sampai sebelas persen. Dan kandungan antioksidan dalam tiga cangkir teh ini delapan kali lebih banyak daripada yang terkandung dalam satu buah apel.
Flouride
Zat ini bisa membunuh bakteri penyebab bau mulut dan menghambat pembentukan plak pada gigi. Flouride juga bisa menguatkan tulang.
Vitamin dan Mineral
Teh mengandung karoten (prekursor vitamin A), tiamin (Vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), asam nikotinat, asam pantotenat, asam askorbat (vitamin C), vitamin B6, asam folat, mangan, potasium, dan flouride.
Kafein
Ya, didalam teh juga ada kafein. Bukan hanya kopi yang mengandung kafein. Namu, kadarnya dalam teh memang lebih kecil daripada dalam kopi. Dalam satu cangkir kopi kira-kira 135mg kafein, sementara satu cangkir teh hanya mengandung 30-40mg kafein. Kalau dikonsumsi secukupnya, kafein bisa menrangsang metabolisme, meningkatkan fungsi otak dan kewaspadaan (alertness).
Theophylline
Zat ini hanya ditemukan dalam teh dan bisa mengimbangi efek kafein. Kalau kafein terutama aktif dalam otak dan otot, theophylline aktif merangsang sistem pernapasan, jantung, dan ginjal. Ini bisa membantu menjaga kesehatan sistem kardiovaskular.
Antioksidan bisa ditemukan dalam semua jenis teh. Namun, karena teh hijau lebih sedikit mengalami perubahan internal dibandingkan teh hitam, kadar katekinnya lebih banyak. Dan teh putihlah yang paling banyak mengandung antioksidan.