Minggu, 18 Juli 2010

Minum Teh Mengurangi Resiko Kanker

Dari penelitian badan kessehtan dunia WHO [ada dekade 70-an dan 80an dilapokan adanya peningkatan yang drastis kasus jantung dan kanker, sebesar 3,5% per tahun. Berbagai peneliti dilakukan oleh negara-negara yang memiliki tingkat resiko kanker dan jantung dengan biaya yang cukup besar. Hal ini menjadi perhatian hali kesehatan dunia karena mereka melihat data di Amerika Serikat, penderita kanker lebih dari 60% tidak dapat disembuhkan dan menyebabkan kematian. Dalam dua tahun lebih dari 1,2 juta orang Amerika, dan 132.000 orang Canada diduga menderita kanker. Pada waktu yang sama 1.700 orang mati di AS dan Canada akibat serangan kanker.

Tumor (berasal dari tumere bahasa Latin, yang berarti “bengkak”), merupakan salah satu dari lima karekteristik inflamasi. Namun, istilah ini sekarang digunkan untuk menggambarkan pertumbihan jaringan biologis yang tidak normal. Pertumbuhannya dapat digolongkan sebagai ganas (laignan) atau jinak (beningn). Tumor ganas disebut kanker. Kanker memiliki potensi untuk menyerang dan merusak tissue yang berdekatan dan menciptakan metastasis. Tumor jinak yang tiak menyerang tissue berdakatan dan tidak menyebarkan benih metasis, tetapi dapat tumbuh secara lokal menjadi besar.

Kista adalah tumor jinak di organ reproduksi perempuan yang paling sering ditemui. Bentuknya kistik, berisi cairan kental, dan ada pula yang berbentuk anggur. Kista juga ada yang berisi udara, cairan, nanah, ataupun bahan-bahan lainnya. Kista termasuk tumor jinak yang terbungkus selaput semacam jaringan. Kumpulan sel-sel tumor itu terpisah dengan jaringan normal di sekitarnya dan tidak dapat menyebar ke bagian tubuh lain. Itulah sebabnya tumor jinak relatif mudah diangkat dengan jalan pembedahan, dan tidak membahayakan kesehatan penderitanya.

Mioma uteri adalah suatu tumor jinak pada rahim yang berasal dari otot rahim. Biasa disebut mioma atau myom atau tumor otot rahim. Tumor ini letaknya pada alat reproduksi wanita. Jumlah penderita belum diketahui secara akurat karena banyak yang tidak mmerasakan keluhan sehingga tidak segera memeriksakannya ke dokter, namun diperkirakan sekitar 20-30% terjadi pada wanita berusia diatas 35 tahun.

Banyak penelitian di berbagai negara yang mempelajari penyebab penyakit jantung dan kanker serta upaya preventif dan teknik-teknik pengobatan yang dapat di pakai dalam mengatasi masalah penyakit tersebut. Kanker biasanya terbentuk bertahun-tahun, sebagai akibat dari berbagai faktor, mulai dari faktor lingkungan, pola makan dan nutrisi, gaya hidup, dan faktor keturunan. Faktor pendorong peningkatan penderita kanker sejlan dengan meningkatnya kebiasaan merokok, minum beralkohol, memburuknya kondisi lingkungan akibat polusi udara serta makin maraknya penggunakaan makanan yang menggunakan bahan isntetis berupa penyedap makanan, pewarna makanan, dan pengawet makanan, ditambah ada residu aditif dari pestisida dalam hasil pertian dan perikanan.

Para ilmuwan merekomendasikan upaya-upaya pencengahan kanker antara lain tidak merokok, makan makanan sehat, pola hidup sehat dan menghindari pergaulan seks bebas. American Cancer Society (ACS) memperkirakan sekitar 30% kasus orang matu karena kanker kaibat merokok. Dalam satu tahun diperkirakan orang mati 166.000 akibat kanker. ACS merekomendasikan upaya perventif untuk menghindari dari asap roko bagi perokok pasif. Dari hasil penelitian dalam 10 tahun dilaporkan orang-orang yang tak pernah merokok dapat terhindar dari resiko kanker.

Dilaporkan pula oleh woodfin Cam an associate Inc (Alon Reininger), bahwa dengan berjalan kaki akan memperoleh tubuh yang sehat yang terhindar dari kanker. Pada umumnya orang-orang yang berjalan kaki kecil sekali resikonya terkena kanker. Dengan berjalan 30 menit tiap hari akan membuat sistem imun pada tubuh bertambah, penyerapan terhadap makanan bertambah aktif dan menyeimbangkan keadaan hormon tubuh.

Berbagai obat dan diagnosis telah dikemabangkan oelh para ahli kanker dari mulai pemanfaatan herbal, penemuan zat kimia, sampai penyinaran radiasi. Tetapi masih jauh yang diharapkan yang menurut para ahli terus mengembangkan penelitiannya.

Baru pada awal dekade 90-an, peneliti menemukan bahwa teh merupakan minuman karsinogen yang sangat efektif untuk mengurangi resiko kejangkitan dan menghambat pertumbuhan kanker. Yang sebenarnya tanaman teh dikenal ribuan tahun sebagai bahan pengobatan di Cina dan Jepang. Dikatakannya, lebih dari kemampuan teh dalam negurangi kemungkinan terjadinya serangan jantung, penguatan gigi,d an pencegahan terjadinya kanker pada orang yang rajin mengkonsumsi teh.

Salah satu zat yang terkandung didalam daun teh adalah Catechins atau katekin. Katekin yang terdapat dalam teh terdiri dari empat bentuk, yaitu : epikatekin, epikatekin galat, epigalokatekin, dan epigalokatekin galat. Senyawa katekin dilaporkan oleh para ahli sangat berperan sebagai zat untuk antioksidan yang sangat baik dan memberikan efek penetralisasi yang kuat terhadap senyawa radikal bebas endogen dan eksogen. Radikal bebas tersebut menyerang sistem intraseluler dalam berbagai jaringan tubuh. Itulah yang menyebabkan munculnya tumor, kanker, dan berbagai degeneratif lainnya.

Menurut studi yang dipublikasikan dan Journal of Cellular Biochemistry edisi Juli 2001 tersebut, kandungan senyawa polifenol yang sangat banyak dalam teh tersebut berperan sebagai pelindung terhadap kanker. Polifenol tergolong dalam antioksidan yang sangat ampuh. Senyawa ini akan menetralkan radikal bebas yang menjadi penyebab kanker tersebut. Menurut studi tersebut, daun teh hijau yang telah dikeringkan terdiri dari 40% polofenol. Selain dapat memerangi kanker payudara, zat ini juga diyakini dapat menurunkan resiko kanker lambung, paru-paru, usus besar, dubur, hati dan pankreas.

Hasil penelitian Universitas Shizouka di Jepang menyimpulkan bahwa teh hijau merupakan antioksidan tingkat tinggi yang mampu menahan lajunya perkembangan kanker.

Ilmuwan dari Bringham and Women’s Hospital di Boston dan Harvard Medical School, Amerika Serikat, membuktikan bahwa teh memang mampu mencegah berbagai penyakit. Beberapa diantaranya adalah mengurangi kadar kolesterol, mencegah penyakit jantung dan mengurangi resiko kanker, mengatasi osteoporosis, mencegah kerusakan gigi serta meringankan beberapa gejala alergi. Teh hijau sendiri dikenal dapat mencegah penuaan dini.

Eramus Universitas Medical School di Rotehrdam mengungkapkan, aorta (pembuluh darah bail besar), responden yang gemar minum teh hijau memiliki lapisan yang melindungi terjadinya penggumpalan darah. Hal ini menyebabkan menurunnya kemungkinan terjadinya serangan jantung koroner.

Menurut Sin She Chang memang teh ini dapat digunakan sebagai anti tumor, karena katekin yang terkandung dalam teh dapat menekan pertumbuhan sel kanker payudara yang tumbuh spontan. Dengan meminum teh yang rutin dan tepat mampu mencegah kista, myom, dan benjolan tumor.

Menurut pimpinan penelitian tersebut, Dr. Zou-Feng Zhang dari Universitas California, temuan riset pertama mampu membuktikan konsumsi teh hijau mampu mencegah terjadinya gastrisis kronis. Untuk penelitian itu menyarankan pemanfaat teh hijau sebagai pengobatan dan terapi preventif, bagi masyarakat yang berisko tinggi terhadap kanker.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar