Jumat, 18 Juni 2010

Minum Teh Menyehatkan Gigi

Gigi merupakan bagian penting dalam tubuh manusia, karena gigi merupakan bagian pertama yang berhadapan dengan santapan makan manusia untuk mempertahan kan hidupnya. Sehingga kesehatan gigi dapat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh lainnya. Dengan demikian gigi merupakan bagian tubuh yang harus dirawat dengan baik agar tetap sehat. Banyak cara untuk merawat gigi dari mulai pengontrolan gigi secara rutin ke dokter, sikat gigi teratur sampai mengkonsumsi makanan yang bermanfaat bagi kesehatan gigi.

Ternyata ada cara yang murah dan mudah untuk merawat gigi agar sehat. Cara tersebut adalah dengan cara meminum teh setiap hari. Sambil kita menghilangkan kehausan dan mendapatkan kesegaran teh, sembari kita merawat gigi agar tetap sehat.

Unsur Flour (F) dan Kalsium (Ca) yang cuku tinggi pada Teh, dapat membatu dalam mencegah tumbuhnya karies pada gigi serta dapat memperkuat gigi. Selain nikmat ternyata teh bisa menjaga kesehatan mulut dan gigi.

Hal tersebut dibuktikan dari sebuah penelitian di laboratorium yang dilakukan Dr. Milton Schiffenbauer, seorang peneliti pasa Pace University New York. Dari hasil penelitiannya menunjukkan kalau teh mampu mengurangi bakteri berbahya yang menyebabkan karang gigi dan sakit gusi.

Sementara itu, Dr. Christina Wu, salah seorang peneliti dari university of Illinois College of Dentistry, menemukan bahwa senyawa dalam teh mampu mencegah bakteri berbahaya yang menyebabkan karang gigi dan sakit gusi; selain teh juga sumber flour untuk menguatkan gigi. Jadi bila sedang menikmati teh anda pun menjaga kesehatan mulut dan gigi.

Penelitian tentang manfaat Flour (F) terhadap kesehatan gigi telah mulai sejak 1916. seorang ahli gigi Colorado bernama Frederick S. McKay meneliti email gigi dengan air yang diminum. Ternyata air yang mengandung flouride dapat memperkuat email gigi dari keropos.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tea Trade Health Research Association mampu mencegah timbulnya gigi berlubang maupun memperkuat lapisan Plug dan mengonrol bakteri dalam mulut. Tidak hanya teh hijau saja yang berkhasiat. Teh hitam tanpa gula alias pahitpun punya khasiat yang jitu untuk kesehatan gigi.

Penyebab karang gigi atau gigi keropos banyak faktor diantaranya jumlah aktivitas bakteri di mulut, konsumsi gula dan pembentukan asam mulut. Dengan meminum teh, maka aktivitas bakteri pembentukan asam mulut akan terhambat, sehingga gigi akan terjaga dari keropos.

Penyebab karang gigi atau gigi keropos banyak faktor diantaranya jumlah aktivitas bakteri di mulut, konsumsi gula dan pembentukan asam mulut. Dengan meminum teh, maka aktivitas bakteri dan pembentukan asam mulut akan terhambat, sehingga gigi akan terjaga dari keropos.

Hasil penelitian terbaru di University Tokyo Jepang, fakultas kedokteran gigi, Prof. Dr. Masao Onishi menyimpulkan bahwa satu cangkir teh hijau sehari sudah cukup untuk mengurangi gigi keropos nagi anak-anak sekolah hingga 50%. Bahkan berkumur dengan teh hijau setelah makan merupakan cara efektif untuk mencegah gigi keropos.

Penelitian yang di lakukan di Amerika pada tahun 1933-1942 menunjukan bahwa anak-anak sebanyak 70% giginya rusak yang mengkonsumsi air alam yang mengandung Flour (F) di bawah 1 ppm (part per milion). Pemerintah USA urusan kesehatan manyarakat (Unites States Public Health Service) merekomendaikan kadar F optimal untuk air dikonsumsi adalah 1 ppm. Dari penelitian tersebut terungkap hanya 10% anak yang giginya rusak yang mengkonsumsiair dengan kadar F sekitar 1,5 – 2 ppm.

Penelitian terakhir yang dilakukan oleh Grand Rapids, Michigan merekomendasikan penggunaan F pada air minum. Sejak 1950 sampai sekarang American Dental Association, American Medical Association , U.S. Public Health Service, National Institutes of Health, and World Health Organization merekomendasikan kadar Flouride minimum yang harus ada pada air yang dikonsumsi.

Departemen Kesehatan RI dalam PERMENKES R.I. No. 1 Tahun 1975 Tentang Standanr Mutu Kualitas Air Minum kadar Flour (F) yang diwajibkan adalah minimum 1,0 ppm (mg/I) dan maksimal 2,0 ppm.

Organisasi kesehatan dunia (WHO) mengadakan penelitian pada tahun 1962. Dari hasil penelitian tersebut dilaporkan adanya peningkatan kasus kerusakan gigi, penyakit pada sistem pencernaan dan keropos tulang manusia yang disebabkan kurang tersedianya sumber air bersih, serta akibat peningkatan konsumsi bahan pengawet dan gula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar